Kapan Anda Masih Menular? Panduan Penyakit Umum

0
7

Liburan adalah saat yang tepat untuk berkumpul, namun jatuh sakit sebelum liburan bisa menimbulkan stres – terutama jika Anda khawatir akan menularkannya. Mengetahui kapan Anda tertular adalah kunci untuk melindungi teman dan keluarga. Berikut rincian penyakit musim dingin yang umum dan berapa lama Anda masih bisa menularkannya.

Flu

Flu menyerang dengan cepat: satu saat Anda merasa baik-baik saja, saat berikutnya Anda menggigil, demam, batuk, nyeri badan, dan kelelahan. Anda paling menular dalam beberapa hari pertama gejalanya, namun dapat tetap menular hingga tujuh hari.

Aturan praktisnya? Tetaplah di rumah sampai gejalanya membaik dan demam Anda turun tanpa obat setidaknya selama 24 jam. Setelah itu, memakai masker dan menjaga jarak selama lima hari adalah tindakan yang bijaksana, terutama jika gejalanya masih ada. Jika sistem imun Anda lemah, Anda bisa menularkannya hingga dua minggu. Tes diagnostik dapat memastikan bahwa Anda terkena flu, namun tidak seberapa menularnya Anda.

COVID-19

COVID-19 (yang disebabkan oleh SARS-CoV-2) memiliki gejala yang mirip dengan flu: demam, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan bahkan kehilangan penciuman atau rasa.

Pedomannya mirip dengan flu: isolasi diri jika ada gejala, dan kembali lagi hanya jika sudah bebas demam selama 24 jam tanpa obat dan gejalanya membaik. Terus gunakan masker dan jaga jarak jika hasil tes Anda masih positif atau gejalanya masih ada. COVID terkadang bisa memburuk dalam satu hingga dua minggu, jadi lakukan isolasi ulang jika itu terjadi. Bahkan orang tanpa gejala yang hasil tesnya positif harus menggunakan masker setidaknya selama lima hari.

Pilek Biasa

Pilek biasa berkembang secara bertahap: pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan demam ringan.

Anda menularkan penyakit ini sekitar tujuh hari setelah gejala mulai muncul. Setelah gejalanya hilang, Anda tidak lagi menularkan. Ikuti pedoman yang sama seperti flu: tetap di rumah sampai bebas demam selama 24 jam tanpa obat, dan gunakan masker/jarak setidaknya selama lima hari setelahnya.

RSV (Virus Sinkronisasi Pernafasan)

RSV, sering disebut “virus mengi”, menyebabkan batuk, bersin, mengi, dan demam.

Anda menularkan hingga delapan hari setelah gejala mulai muncul. Isolasi hingga bebas demam selama 24 jam tanpa obat, lalu praktikkan jaga jarak dan gunakan masker. Orang dengan gangguan imunitas dapat tetap menularkan virus selama empat minggu atau lebih, bahkan tanpa gejala.

Radang Tenggorokan

Radang tenggorokan muncul sebagai sakit tenggorokan yang tiba-tiba tanpa hidung tersumbat atau mata berair.

Kabar baiknya? Antibiotik mengurangi penularan hingga 24 jam setelah memulai pengobatan. Tetaplah di rumah selama jangka waktu tersebut sampai demamnya mereda. Tanpa antibiotik, Anda bisa menularkan hingga tiga minggu.

Batuk Rejan (Pertusis)

Batuk rejan bermula seperti flu biasa, namun kemudian berkembang menjadi batuk hebat dengan suara “whoop” yang khas.

Anda menularkan penyakit ini sejak gejala pertama muncul sekitar 14 hari setelah batuk mulai. Jika batuk Anda semakin parah, segera temui dokter. Perawatan antibiotik dini sangat penting.

Intinya: Jika ragu, tetaplah di rumah. Memprioritaskan istirahat dan menghindari kontak saat sakit adalah cara paling pasti untuk melindungi orang lain. Selalu ikuti pedoman perawatan kesehatan, dan jika Anda tidak yakin, konsultasikan dengan profesional medis.