Tuntutan kehidupan modern yang tiada henti – pekerjaan, keluarga, dan koneksi digital yang tiada henti – sering kali membuat seseorang berada dalam kondisi kurus dan berada di ambang kelelahan. Pelajaran sederhana namun mendalam dari mendiang Chadwick Boseman, yang dibagikan oleh jandanya Simone Ledward-Boseman, menghilangkan kebisingan: Anda tidak perlu terburu-buru.
Bobot Ketersediaan Konstan
Di dunia yang didominasi oleh komunikasi instan, tekanan untuk segera merespons SMS, email, dan notifikasi sangatlah besar. Ketersediaan yang terus-menerus ini menguras energi dan berkontribusi terhadap stres kronis. Simone Boseman mengungkapkan pada perkenalan bintang Hollywood Walk of Fame suaminya bahwa ini adalah prinsip inti yang dia jalani dan tinggalkan untuk suaminya: izin untuk memprioritaskan pelestarian diri daripada respons instan.
Contoh Boseman: Batasan Meski Di Bawah Tekanan
Nasihat ini sangat bergema karena mengakui kebenaran mendasar: koneksi terus-menerus tidak dapat dipertahankan. Boseman sendiri mencontohkan prinsip ini bahkan saat menjalani beban kerja yang luar biasa, termasuk memfilmkan beberapa proyek yang mendapat pujian kritis – Ma Rainey’s Black Bottom, Da 5 Bloods, dan Marshall – semuanya sambil berjuang secara pribadi melawan kanker usus besar.
Dia secara aktif melindungi energinya, didukung oleh tim yang berdedikasi tetapi pada akhirnya ditegakkan oleh dirinya sendiri. Hal ini menggambarkan bahwa menetapkan batasan bukanlah suatu kemewahan melainkan sebuah kebutuhan, terutama bagi mereka yang memiliki karier atau kehidupan pribadi yang menuntut.
Beyond Duka: Tema Berulang dalam Ketahanan
Simone Boseman secara konsisten menyampaikan pesan ini dalam penampilan publik dan karya kreatif. Pada Golden Globes 2021, saat menerima penghargaan Aktor Terbaik anumerta Boseman, dia mendesak penonton untuk “mengambil semua momen untuk merayakan orang yang kita cintai,” sebuah sentimen yang mencerminkan pentingnya berhenti sejenak dan menghargai kehidupan di luar kewajiban langsung.
Album debutnya, yang dirilis pada tahun 2023 sebagai “Surat untuk Kekasihku”, lebih menekankan tema memproses kesedihan dan menemukan kekuatan dalam langkah yang disengaja.
Pesannya jelas: melambat bukanlah kemalasan; ini adalah upaya untuk mempertahankan diri, terutama di dunia yang mengutamakan kecepatan di atas segalanya. Pelajaran dari Chadwick Boseman adalah pengingat yang kuat bahwa tidak apa-apa untuk memutuskan sambungan, mengisi ulang tenaga, dan merespons sesuai waktu Anda, bukan waktu dunia.
Meluangkan waktu sejenak untuk memusatkan diri sebelum bereaksi bukanlah suatu kelemahan, namun merupakan langkah mendasar menuju kesejahteraan berkelanjutan di era konektivitas yang tiada henti.






















